Pada Minggu pagi, 11 Mei 2025, suasana hening dan menyedihkan menyelimuti Jalan Raya Timur-Barat, Gerik, Perak. Seekor anak gajah liar tewas setelah tertabrak truk pengangkut ayam. Namun yang membuat kejadian ini begitu menggugah hati adalah reaksi sang induk: ia berdiri di sisi anaknya yang tak bernyawa selama lima jam, seolah menunggu keajaiban.
| Sang induk gajah berdiri setia di samping jasad anaknya di Jalan Raya Timur-Barat, Malaysia – sumber: Tangkapan Layar tiktok Solopostofficial (11 Mei 2025) |
Kejadian Tragis di Jalur Satwa
Wilayah ini memang dikenal sebagai koridor alami bagi pergerakan gajah liar. Sayangnya, kurangnya rambu-rambu dan kesadaran pengemudi membuat insiden seperti ini kerap terjadi. Sang anak gajah menjadi korban tabrakan ketika sedang menyeberang bersama kawanannya.
Truk yang melintas dalam kecepatan tinggi tidak sempat menghindar. Anak gajah tewas seketika, sementara sang induk tetap berdiri di sana — diam, sedih, dan enggan meninggalkan anaknya.
Lima Jam Menanti dalam Hening
Beberapa warga yang melintas mengaku tak sanggup menahan air mata saat melihat momen tersebut. Sang induk hanya berdiri — tak merusak, tak mengamuk — hanya menatap dan menunggu. Dalam dunia hewan, perilaku seperti ini menunjukkan ikatan emosional yang mendalam antara induk dan anak.
Panggilan untuk Bertindak: Jangan Tunggu Tragedi Berikutnya
Insiden ini kembali menegaskan pentingnya membangun jalur lintasan aman untuk satwa, seperti underpass atau jembatan satwa. Selain itu, rambu-rambu lalu lintas khusus satwa harus dipasang di jalur-jalur rawan, dan edukasi kepada pengemudi pun perlu digalakkan.
Ini bukan hanya kecelakaan, ini panggilan untuk menyadari bahwa alam pun bisa berduka. - komentar seorang aktivis lingkungan
Apa yang Bisa Kita Lakukan?
- Mengemudi perlahan di area yang dikenal sebagai habitat satwa liar
- Mendukung kebijakan dan program konservasi
- Membagikan kisah ini untuk meningkatkan kesadaran publik
- Mendorong pemerintah untuk mengambil langkah nyata
0 Komentar